Proyek Adicita 2022/Webinar SPT dengan Komunitas Bumi Intimung Berbagi
Webinar SPT merupakan program lanjutan dari tahap pertama yaitu, mempromosikan Sumber Pembelajaran Terbuka pada para pendidik. Kegiatan Webinar SPT ini dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom meeting bersama Komunitas Bumi Intimung Berbagi, pada tanggal 28 Maret 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh 15 orang peserta yang merupakan para pendidik dari berbagi jenjang pendidikan di wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya.
Latar belakang[edit]
Berawal dari kegiatan yang pernah diselenggarakan oleh tim Creative Commons Indonesia pada tahun 2020 yakni, pelatihan daring sumber pembelajaran terbuka "Bahan Ajarku Untuk Semua". Kami berupaya untuk dapat mengembangkan dan memperkuat ekosistem sumber pembelajaran terbuka di Indonesia kembali, agar pemenuhan hak asasi manusia dalam mengakses pendidikan yang berkualitas dapat terwujud melalui proyek Adicita yang didukung oleh Wikimedia Foundation.
Kami melihat di Indonesia telah memiliki beberapa portal SPT, baik yang dikelola oleh institusi/lembaga pemerintah. Akan tetapi, berdasarkan studi tentang SPT di Indonesia menunjukan bahwa adanya tantangan dalam penerapannya, yakni adanya konsepsi hak cipta yang tidak lengkap, masalah lisensi terbuka, kurangnya kesadaran akan konsep SPT, kesalahpahaman tentang pembelajaran terbuka, serta adopsi SPT yang kurang baik di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia.
Sayangnya, pemahaman mengenai SPT ini masih sangat terbatas, bahkan banyak terjadi kesalahpahaman di kalangan pendidik dan siswa Indonesia terutama tentang hak cipta dan lisensi terbuka, yang merupakan dasar dari SPT. Bahkan istilah Sumber Pembelajaran Terbuka (SPT) sendiri belum populer di Indonesia. Adapun masalah utama yang dihadapi adalah sulitnya mencari maupun mengakses materi pendidikan/komunikasi yang secara khusus tersedia dalam bahasa Indonesia. Secara umum, ketersediaan buklet maupun panduan tentang SPT ini juga masih terbilang jarang.
Maka dari itu, kami mencoba 3 tahapan dalam proyek ini, yakni penyusunan buklet, pembuatan materi komunikasi, dan pelatihan sumber pembelajaran terbuka (SPT). “Webinar SPT” ini termasuk dalam tahap kedua kami untuk mengenalkan dan mempromosikan Sumber Pembelajaran Terbuka di Indonesia pada para pendidik.
Susunan kegiatan[edit]
Senin, 28 Maret 2023, WITA
Jam | Kegiatan | ||
13.45-14.00 | Persiapan | ||
14.00-14.15 | Pembukaan acara dan sambutan dari Komunitas Bumi Intimung Berbagi | ||
14.15-15.30 | Narasumber: Fitriayu dan Raymond (CCID) | ||
15.30-15.50 | Sesi tanya jawab | ||
15.50-16.00 | Pengisian formulir umpan balik dan foto bersama |
Peserta kegiatan[edit]
Dalam kegiatan lokakarya dihadiri oleh kurang lebih 15 orang pendidik di Wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya.
Hasil Lokakarya[edit]
Acara berlangsung pada pukul 13.15-15.00 WIB atau 14,15-16.00 WITA, dimulai dengan adanya sambutan dari salah satu perwakilan Komunitas Bumi Intimung Berbagi. Kegiatan webinar berlangsung dengan dua sesi. Sesi pertama diisi oleh Fitriayu, yang memaparkan materi mengenai hak cipta dan lisensi terbuka (lisensi Creative Commons). Dalam pemaparan materi dasar-dasar hak cipta, peserta diajak untuk mengikuti permainan kuis miskonsepsi Hak Cipta. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan lisensi Creative Commons, mulai dari 4 ketentuan hingga 6 jenis lisensi Creative Commons, kemudian dilanjutkan dengan materi mengenai Sumber Pembelajaran Terbuka. Sesi kedua diisi oleh Raymond, yang mengajak peserta untuk merefleksikan materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Peserta diberikan beberapa pertanyaan mengenai hak cipta, lisensi CC dan SPT, dengan diperbolehkan melihat buklet digital SPT seri 1 yang sebelumnya telah dibagikan pada peserta. Terdapat kurang lebih 10 peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar. Karena keterbatasan waktu, sehingga pertanyaan yang diberikan hanya terdapat pada buklet SPT seri 1 saja. Secara keseluruhan acara berjalan dengan lancar dan peserta dapat berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan ini, namun terdapat beberapa kendala jaringan internet sehingga beberapa peserta ada yang masuk dan keluar dari Zoom.